Maksimalkan Tarbiyah Ramadhan dengan Al Qur’an

Maksimalkan Tarbiyah Ramadhan dengan Al-Qur’an

Resume Kajian Tarhib Ramadhan RQS 1444 H

Bersama:

Ustadz Riyadhus Shalihin, Al-Hafidz

28 Februari 2023/ 7 Sya’ban 1444

💫 Sebagian sahabat telah mempersiapkan diri 6 bulan sebelum Ramadhan tiba.

💫Bila tanpa persiapan, maka kita akan menyesal bila kita tidak menangguk keberkahan yang seoptimal mungkin dn melewatkannya biasa-biasa saja dalam kelalaian, bahkan na’udzubillah, malah melakukan kemaksiatan di dalamnya.

💫Tema kita adalah bagaimana kita semua menjadi peringkat pertama dalam meraih keberkahan Ramadhan… sebagaimana sabiqunal awwalun yang sabiqunal bil khoirat.

💫Yang Allah inginkan melalui Ramadhan ini adalah :

Manusia kembali kepada asholah manhaj hidupnya.

Syahru romadhona ladzii unzilaa fiihi Al-Qur’an.

Ramadhan adalah bulan memanen, Sya’ban bulan menyiram, Rajab dan bulan2 sebelumnya adalah bulan menanam.

💫 Idealnya menghadapi Ramadhan kita sudah punya hafalan untuk qiyam, siap dengan khatam Quran berkali-kali, qiyam yang lama…

kalau kita tidak siap, maka kita kebingungan, Ramadhan ini tilawah apa menghafal ya… dst.

💫 Segala aktivitas kita harus diniatkan untuk mendapat hidayah dari Allah.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

💫 Sebagian ulama memahami turunnya Al-Qur’an ini untuk menjaga manusia dr hal-hal yang syubhat baik amaly maupun fikry, dimana mereka tidak dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil.

💫 Bila manusia menjadikan Ramadhan sebagai syahrul amwal (cenderung menegedepankan kegiatan ekonomi saja), maka ia akan merugi.

🌟 Rasulullah di bulan Ramadhan menyibukkan dirinya dengan Al-Qur’an.

Di hadits yang lain, Rasulullah menggandengkan antara shiyam dan quran..

“di akhirat nanti shiyam dan Quran akan memberi syafaat kepada mu’min”

Karena ayatnya berbunyi,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Shiyam dan Al-Qur’an berdekatan.

🌟 Para imam, termasuk imam malik, mareka menutup majlisnya untuk kajian yang lain, dan hanya focus pada kajian tentang tadabbur Al-Qur’an saja.

🌟 Imam Az Zuhry hanya fokus pada Al-Qur’an dan memberi ifthor saja.

🌟 Imam Qatadah yg biasanya 7 hari sekali khatam, pada bulan Ramadhan 3 hari sekali.

🌟 Imam Sufyan AtTsauri hanya fokus pada tilawah Al-Qur’an, dan agak mengenyampingkan amal sunnah yang lain.

🌟 Para orang-orang salih menyiapkan amwal (harta) untuk biaya hidup di bulan Ramadhan, sehingga di bulan Ramadhan hanya fokus ibadah saja, tidak mencari maisyah.

💫 Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW khatam talaqqi Al-Quran kepada malaikat Jibril AS 1x selama Ramadhan, dan 2x di tahun wafatnya.

🌟Ulama tabiin Al Aswad bin Yazid mengkhatamkan Al-Qur’an tiap 2 hari selama Ramadhan, di luar Ramadhan selama 6 malam, dimana ia sangat sedikit sekali tidur, yaitu hanya antara maghrib sampai Isya.

🌟 Qatadah biasa mengkhatamkan tiap 3 hari di bulan Ramadhan dan tiap 6 hari di luar Ramadahan. Pada 10 malam terakhir khatam tiap malam sekali.

🌟 Imam Syafii khatam 60x selama Ramadhan.

Al-Qur’an yang dibaca bisa dalam bentuk Qiyam, tilawah, atau murojaah.

💫 Al-Qur’an menjadi fikroh bagaimana seorang mukmin menjalani ramadhannya : tattaqun, tasykurun, yarsyudun. (Bertaqwa, bersyukur dan terarahkan)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون

💫 Agenda besar syetan adalah menjauhkan manusia dari rasa syukur.
Sementara bersama Al-Qur’an akan menghidupkan rasa syukur.

💫 Bila kita tidak bersama Al-Qur’an maka kita akan bersama Syetan, yang Allah jadikan ia qorin, yang susah untuk bersyukur kepada Allah SWT.

💫 Padahal Rasulullah SAW qiyamul lail yang panjang sampai bengkak kakinya sbagai bukti tanda kesyukuran beliau kepada Allah.

💫 Qiyamul lail yang Panjang artinya lama berdirinya, artinya Panjang bacaan Al-Qur’annya.

💫 Mau kapan kita bersama Al-Qur’an, bila kita tidak bersama Al-Qur’an di bulan Ramadhan?

💫 Tarbiyatul shiyam (tarbiyah Ramadhan) membawa manusia kepada tarbiyatul Quran,
tarbiyatul Quran membawa manusia kepada sikap syukur.

💫 Pribadi yang bersyukur inilah yang menjadi sosok yang Allah sebut dengan ‘abdi yang mendapat irsyad (petunjuk) dan posisi yang dekat dengan Allah.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Irsyad = tidak ada lagi agenda kecuali ketaatan kepada Allah. Keindahan dan kelezatan hidup adalah ketaatan kepada Allah.

💫 Keindahan terbaik adalah keimanan kepada Allah. Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Bagaimana teknis di lapangan?

Di bulan ini banyak sekali peluang untuk menggeser agenda Al-Qur’an, misalnya kepanitiaan zakat, dll.

Tapi bukan berarti kita tidak melakukan kegiatan apa-apa, tapi bagamana kita memanage waktu dengan cerdas agar semua agenda kebaikan tidak melewatkan agenda utama, yaitu Al-Qur’an.

Di antaranya dengan menyiapkan semua keperluan dan persiapan untuk bulan Ramadhan di bulan-bulan sebelumnya, agar tidak menghabiskan waktu Ramadhan sehingga tidak ada waktu untuk Al-Qur’an.

💫 Agar Ramadhan menjadi bulan memanen, perlu melakukan kiat-kiat teknis, misal masak yang praktis-praktis sja,
atau melakukan muaqobah (menghukum diri) misal tidak melakukan apapun sebelum tuntas tilawah sekian juz.

💫 Bila kita menomorsekiankan Al-Qur’an, maka tujuan Ramadhan kita akan berantakan.

💫 Marilah kita juga mengerjakan hal-hal yang sunnah khas di bulan Ramadhan ini,

misalnya berdoa sebelum waktu ifthar…

mengakhirkan sahur, kemudian menunggu waktu subuh dengan tilawah,
kurang lebih 50 ayat.
Misalnya tilawah ad dukhon, sebagaimana Riwayat para shahabat.

Hatta di waktu sahurnya mereka menghidupkannya dengan Al Quran.

💫 Marilah kita ber Al-Qur’an dari sekarang, bukan nanti di saat Ramadhan.

Bahkan harusnya jauh di bulan-bulan sebelum Ramadhan.

#Resume oleh: dr. Yanti Syarif

Koreksi/edit: Miftah Tauhid

#Kajian Tarhib Ramadhan RQS 1444 H
Sesi 1