Nasihat Menghafal Al Qur’an Metode Itqon

Nasihat Menghafal Al-Qur’an Metode Itqon oleh ustadzah Najah Sungkar hafidzahallahu ta’ala (Murid Senior Para Syaikhoh Masjid Nabawi Madinah):

1. Ikhlas
Salah satu amal terpenting. Niat lillahi ta’ala. Bukan hanya ketika menghafal Al-Qur’an, sebelum melakukan pekerjaan apapun (bahkan saat minum air) harus memperbarui dan memperbaiki niat.
Al Qur’an bisa menjadi teman kita atau musuh kita.
Al Qur’an bisa menjadi penaik derajat kita (menaikkan derajat di surga) atau penurun derajat kita (orang pertama yang dilempar ke neraka). Naudzubillahi min dzalik.

2. Minta perlindungan dan mengakui bahwa hafalan Qur’an kita bukan dari kepandaian kita tapi taufik dari Allah

3. Bersabar
Bersabar ketika menghafal Al-Qur’an dan meninggalkan ketergesaan (yang menyebabkan bosan, tidak selesai, putih di tengah jalan).

4. Menjauhi kemaksiatan
Hanya Allah dan diri kita tahu apa yang membuat saya berhenti muroja’ah? Bosan menghafal Al-Qur’an?

5. Harus memberikan waktu yang banyak untuk kitabullah
Ketika menghafal Al-Qur’an, jangan memadatkan ilmu lain. Waktu prioritas untuk Al Qur’an. Qur’an adalah ilmu terbaik yang penuh barokah.
Al Qur’an adalah kitab yang agung, tidak akan dekat kecuali orang yang mendekatkan diri dengannya. Bila kita tidak membaca Al Qur’an, bukan kita yang tidak mau dekat dengan kita tapi Qur’an yang tidak mau dekat dengan kita.

6. Memperbanyak membaca Al Qur’an dengan tartil (tajwid) dalam sholat
Ini adalah cara terpenting, karena kita dekat dengan Allah saat sholat.

7. Dianjurkan untuk mencari teman sholihah membantu kita menghafal Al-Qur’an
Jangan sampai membandingkan kekuatan hafalan kita dengan teman kita. Jangan minder, husnudzan-lah pada Allah. Jauhi majelis ghibah saat bersama teman.

8. Bersungguh-sungguh memberikan tenaga kita sampai kita bisa mencapai tujuan
Menghafal Al-Qur’an tidak akan didapatkan kecuali dengan bersungguh-sungguh dan semangat. Ketika kita mulai menggampangkan, maka akan hancur, malas dst. Seperti bangunan yang telah dibangun dan hancur.

9. Setelah mengkhatamkan dengan itqon, kita tidak akan meninggalkan
Membacanya 6 hari tanpa melihat mushaf. Misal khatam 30 Juz, 1 hari 5 Juz.

10. Dianjurkan untuk mempunyai Ustadzah untuk menyetor hafalan dan membimbing kita

11. Dianjurkan untuk punya 1 mushaf untuk menghafal tanpa ganti-ganti

12. Menuliskan di kertas Post it (Sticky Note) untuk koreksi dari Ustadzah
Dan diulang 20x,selesai dari halaqah, supaya lidah terbiasa.

13. Sepekan penuh tanpa berhenti

14. Dalam keadaan darurat untuk berhenti menghafal, hanya meninggalkan hafalan baru tapi tidak meninggalkan Rabt dan Muroja’ah
Justru saat sakit, hafalan Qur’an kita jadi ruqyah.
Dalam Muroja’ah, Qur’an tidak boleh dipegang (dekat dengan kita).
Tikror :mengulang Hafalan baru
Rabt: mengikat Hafalan beberapa hari lalu (tidak boleh di tempat ramai/di mobil)
Muroja’ah : mengulang hafalan yang sudah lancar (boleh di tempat ramai/di mobil)

16. Tidak diperbolehkan membaca Al Qur’an yang sudah dihafal kurang dari 1 menit dan lebih dari 1,5menit

17. Tidak diperbolehkan menambah hafalan melebihi target. Misal target setengah halaman per hari, kecuali minta persetujuan Ustadzah

18. Dianjurkan untuk benar-benar mempunyai niat dan kejujuran

Misal diminta 40× mengulang membaca, dilakukan 40×. Jangan baru 20× berhenti karena merasa sudah mantap.

19. Semua yang sudah tertera pada Metode Itqon diikuti dengan seksama tanpa mengurangi dan merubah

20. Ketika menghapus salah satu dan merusak maka tidak bisa mencapai itqon

Untuk tabel Metode Itqon bisa diunduh di link berikut: Metode Itqon (PDF)