Tafsir Shalat Ammi Nur Baits
Harga aslinya adalah: Rp110000.Rp99000Harga saat ini adalah: Rp99000.
Discount 10%- Judul: Tafsir Shalat
- Penulis: Ammi Nur Baits
- Penerbit: Muamalah Publishing
- Ukuran: 20.8 cm x 14.3 cm
- Cover: Hard Cover
- Berat: 665 Gram
- Tebal: 312 halaman
Free worldwide shipping
Deskripsi
Deskripsi
Berat | 0.7 kg |
---|---|
Kategori | Buku Sunnah, Muamalah Publishing, Ready Stock |
Judul: Tafsir Shalat
Penulis: Ammi Nur Baits
Penerbit: Muamalah Publishing
Ukuran: 20.8 cm x 14.3 cm
Cover: Hard Cover
Berat: 665 Gram
Tebal: 312 halaman
Harga: 110.000
Resensi:
Judul buku `Tafsir Shalat ‘, tampaknya sangat jarang kita dengar. Penulis memberi judul demikian, karena tujuan buku ini adalah mengajak pemahaman untuk memahami isi shalat, lahir dan batin. Konten utama huku ini ada 2:
[1] Bagaimana tata cara shalat yang sesuai dalil? Di bagian ini, penulis ajakan agar setiap gerakan dan bacaan yang kita lakukan dalam shalat sesuai dalil al-Quran dan sunah.
[2] Memahami dan merenungkan setiap gerakan dan bacaan yang kita lakukan ketika shalat. Pada bagian ini, penulis ajakan agar kita lebih fokus terhadap setiap aktivitas yang kita lakukan dalam shalat.
Di saat ilulah, pada waktu kita tidak memiliki kesempatan untuk memilih yang lain. Kita menjadi orang yang sangat sibuk kelika shalat. Sibuk karena kita fokus dengan shalat yang kita kerjakan. Itulah makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya dalam shalat itu penuh dengan kesibukan”. (HR. Ahmad 3563, Abu Daud 924 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Kesibukan yang membuat kita merasa lebih dekat dengan Sang Peneipta, sehingga kita bisa merasakan kenikmatan dan ketenangan dalam shalat. Itulah anugrah khusyu ‘dan kenikmatan ketika tepat, yang Allah berikan kepada Nabi-Nya shallallahu’ alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Ketenangan hatiku dijadikan dalam shalat ibadah.” (HR Ahmad 14037 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Sebenarnya buku ini lebih banyak mengajarkan tentang bagaimana agar bisa khusyuk dalam shalat dengan pendekatan yang sesuai sunah, bukan belajar khusyuk dengan pendekatan sufiyah.
