WANITA YANG SHALIHAH LEBIH BERHARGA DARI SEKEDAR CANTIK
WANITA YANG SHALIHAH LEBIH BERHARGA DARI SEKEDAR CANTIK
Bidadari surga tak cemburu dengan kecantikanmu, karena mereka pun memiliki itu. Tapi mereka cemburu karena ketaatanmu.
Bukankah kecantikan akan jatuh ke tanah, sedang keimanan akan membawamu sampai ke jannah?
Maka ada yang lebih berharga dari sekedar menjadi cantik, yaitu menjadi wanita yang shalihah.
5 TIPE WANITA YANG ALLAH SEBUTKAN DALAM AL-QUR’AN.
• TIPE PEJUANG
Wanita tipe pejuang digambarkan oleh sosok seorang wanita bernama :
Asiyah binti Mazahim { istri Fir’aun }.
Dimana diriwayatkan Beliau memiliki kepribadian yang kuat dalam memperjuangkan keimanan ditengah-tengah kekuasaan suaminya yang kufur, ia mampu menjaga Aqidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah.
Doa Asiyah telah diabadikan dalam ayat-Nya :
وضرب اله مثلا للذين آمنوا امرأت فرعون إذ قالت رب ابن لي عندك بيتا في الجنة ونجني من فرعون وعمله ونجني من القوم الظالمين
“dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman,
dan ia berdo’a: ‘Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim’.”
【 Qs At-Tahrim 11 】
• TIPE WANITA SHALIHAH YANG MENJAGA KESUCIAN DIRINYA DAN KEHORMATANNYA
Dia adalah “Maryam binti Imran”.
Tiada hari ia lewatkan kecuali dalam ketaatan beribadah kepada Allah.
Ia pun konsisten menjaga kesucian dirinya.
Allah menceritakan kisahnya :
قالت أنى يكون لي غلام ولم يمسسني بشر ولم أك بغيا
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina! Demikian ungkap Maryam,”
【 Qs Maryam : 20 】
• TIPE PENGHASUT
Seorang wanita bernama Hindun istri Abu Lahab.
Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar”
alias :
• Penyebar fitnah,
• Penyebar/pembuka aib,
• Tukang gosip, dan
• Penghasut.
Bersama suaminya, Abu Lahab, Hindun bahu membahu menentang dan menghalangi dakwah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyebarkan fitnah dan melakukan kezhaliman.
Allah ta’la menyebutkan mereka dalam firman-Nya :
تبت يدا أبي لهب وتب ما أغنى عنه ماله وما كسب سيصلى نارا ذات لهب وامرأته حمالة الحطب في جيدها حبل من مسد
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. Demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang dilehernya ada tali dari sabut.”
【 QS.Al-Lahab : 1-5 】
• TIPE PENGGODA
Tipe ini adalah ; Zulaikha.
Wanita cantik yang menggoda nabi Yusuf alaihissalam.
Kisahnya diungkapkan dalam Al-Qur’an :
وراودته التي هو في بيتها عن نفسه وغلقت الابواب وقالت هيت لك قال معاذ الله انه ربي احسن مثواي انه لا يفلح الظلمون
“dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepadanya dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang dzalim tiada akan beruntung.“
【 Qs.Yusuf : 23 】
• TIPE PEMBANGKANG TERHADAP SUAMINYA
Karakter wanita yang ingkar kepada suaminya dimiliki oleh ;
• istri nabi Nuh dan
• istri nabi Luth alaihissalam.
Saat suaminya menjadi penegak kebenaran, mereka malah menjadi pembangkang.
ضرب الله مثلا للذين كفروا امرات نوح وامرات لوط كانتا تحت عبدين من عبادنا صالحين فخانتهما فلم يغنيا عنهما من الله شيئا وقيل ادخلا النار مع الدخلين
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari siksa Allah. Dan dikatakan kepada mereka : ‘Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk neraka.”
【Qs.At-Tahriim : 10 】
WASIAT EMAS UNTUK ISTRI SHALIHAH
Asy-Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz رحمه الله bertutur :
” نوصيهن النساء نوصي الحديثات العهد بالزواج نوصيهن بحسن الخلق وطيب العشرة مع الزوج،
Kami wasiatkan para wanita, kami wasiatkan wanita yang baru saja menikah, kami wasiatkan mereka agar ;
والتحمل لما قد يقع من تقصير من الزوج
حتى تستقيم الأحوال،
Berakhlak yang baik, bagus pergaulannya dengan suaminya.
Hendaknya ia tabah menghadapi kekurangan yang terjadi dari suaminya sampai keadaannya menjadi lurus.
تكون طيبة الأخلاق،
حديثها مع زوجها طيب،
تقوم بواجبها في منزلها،
Hendaknya dia bagus akhlaknya, perkataannya kepada suaminya baik, menjalankan kewajibannya dirumahnya.
تعتني بنفسها من جهة النظافة والطيب،
والحديث الطيب مع زوجها؛ لأن هذا من أسباب ثبات الزواج وبقائه واستمراره، ونحذرها من العنف والشدة، أو عدم تنفيذ أوامره التي لا محذور فيها،
Memperhatikan dirinya dari segi kebersihan dan kerapihan, perkataan yang bagus dengan suaminya.
Karena ini semua menjadi sebab kokoh dan langgengnya rumah tangga.
Kami memperingatkan wanita dari bersikap keras dan kasar, atau tidak mau menunaikan perintah-perintah suami yang tidak ada keharaman padanya.
بل المشروع لها أن تعتني بأوامره وتنفذها إذا كان ليس فيها محذور شرعاً، أن تكون طيبة في الكلام معه والحديث بالابتسام والضحك المناسب،
Bahkan dia disyariatkan memperhatikan perintah-perintah suami dan melaksanakannya jika tidak ada larangan syariat padanya.
Dia mesti bagus ucapannya bersama suaminya, bicara dengan senyum dan tawa yang sesuai.
وتنفيذ الأوامر وطيب المعاشرة وطيب المخالقة، مع التطيب مع النظافة، مع إكرام أهله كأمه وأخواته وأبيه ونحو ذلك،
Dengan diiringi kebaikan dan kebersihan, memuliakan keluarga suami seperti ibunya, saudara-saudara perempuannya, ayahnya dan semisal mereka.
كل هذا نوصي به الزوجات الجديدات وغيرهن.”
Semua ini kami wasiatkan kepada para istri yg baru menikah dan selain mereka.
【 Fatawa Nur Ala Ad-Darb : 430 】
PENTINGNYA UNTUK SETIAP ISTRI
قال الإمام الذهبـي رحمــه الله تبارك وتعالى:
ويجـب علـى المـرأة أيضـاً :
Al-Imam Adz-Dzahabi رحمه الله bertutur :
Juga seorang wanita harus;
دوام الحياء من زوجها
وغض طرفها قدامه
والطاعة لأمره
والسكوت عند كلامه
Selalu menjaga rasa malunya terhadap suami
Menundukkan pandangan matanya dihadapan suami,
Mentaati perintahnya,
Diam ketika suaminya berbicara,
والقيام عند قدومه
والابتعاد عن جميع ما يسخطه
والقيام معه عند خروجه
وعرض نفسها عليه عند نومه
Berdiri menyambut ketika suaminya tiba,
Menjauhi semua perkara yang menjadikan suaminya marah,
Berdiri bersamanya ketika suaminya hendak pergi,
Menawarkan dirinya saat suaminya hendak tidur,
وترك الخيانة له في غيبته في فراشه وماله وبيته
وطيب الرائحة
وتعاهد الفم بالسواك
وبالمسك والطيب
Tidak mengkhianatinya di tempat tidur,
harta dan rumah suaminya ketika suaminya tidak ada,
Selalu berbau semerbak,
Menjaga bau mulut dengan siwak,
Memakai misk atau wewangian lain,
ودوام الزينة بحضرته
وتركها الغيبة
وإكرام أهله وأقاربه
وترى القليل منه كثيرا .
Selalu berhias dihadapan suami,
Tidak mengghibahi suami,
Memuliakan keluarga dan kerabat suaminya,
Melihat pemberian suaminya yang sedikit sebagai pemberiannya yang banyak.
【 كتــاب الكبائــر : 1/66 】
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin رحمه الله bertutur ;
إذا حصلت المعاشرة بين الزوجين بالمعروف، فإن ذلك أبقى للمودة بينهما، وأتم للنعمة
Apabila pergaulan suami istri terjalin dengan cara yang baik, maka yang demikian akan lebih melanggengkan kecintaan antara keduanya dan menambah sempurna kenikmatannya.
وكم من فراق حصل بسبب عدم المعاشرة بالمعروف
Berapa banyak terjadi perceraian karena tidak adanya pergaulan yang baik.
فإذا اتقى الله كل واحد منهما، وعاشر الآخر بالمعروف وأعطاه حقه الواجب عليه، حصل بذلك الخير والبركة
Maka bila masing-masingnya bertaqwa kepada Allah, saling mempergauli pasangannya dengan cara yang baik, dan menunaikan haknya yang wajib atas dirinya, maka dengan itu akan tercapai kebaikan dan barakah.
وإذا كثرت النزاعات بين الزوجين فإنك تجد أكثر أسبابها، هو عدم المعاشرة بالمعروف.
Namun bila antara suami isteri sering terjadi pertikaian, maka engkau akan mendapati sebab terbesarnya ialah ketiadaan pergaulan yang baik antara keduanya.
Istri yang shalihah tidak akan pernah mengeluh masalah ekonomi, karena itu adalah aib. Suami kita pasti akan tertekan ketika ia sedang tidak bisa menafkahi keluarga, maka jangan tambah tekanan keluhan dari kita. Tunaikan kewajiban kita, lalu mintalah hak kita kepada Allah.
Suatu ketika berkata asy-Syaikh Muhammad bin Ali bin Adam rahimahullah kepada istrinya,
سامحيني أتعبتك ،صبرت على فقري وانشغالي
❝ Maafkan aku karena telah membuatmu lelah dan engkau bersabar atas kefaqiranku dan kesibukanku ❞
Ummu Abdul Jalil menjawab ;
ما هذا الكلام الذي تقوله ؟! أنت أدخلتنا الجنة في هذه الدنيا قبل أن ندخلها
❝ Ucapan apa ini yang engkau ucapkan?! Engkau telah memasukkan kami surga didunia ini sebelum kami memasuki surga yang hakiki ❞
【 Idhoat min Hayatisy Syaikh Muhamad bin Ali bin Adam Al-Ityuby, hal.14 】
والله تعالى أعلم بالصواب
Sabtu | 10 Jumadil Akhir 1445 H
Sumber : Laman fb Khanza Ashafany Al-Atasariyah