Toko Buku Online Terpercaya Sejak 2015
0
0

Adab Penuntut Ilmu Kepada Guru

Faidah Kajian “Adab Penuntut Ilmu kepada Guru” Ustadzah Frizka hafidzahallahu ta’ala

Adab#8 Penuntut Ilmu Hendaklah Mendoakan Gurunya
Barangsiapa yang berbuat baik kepadamu, maka balaslah. Apabila engkau tidak mampu, maka doakan ia. Sampai engkau merasa yakin, telah membalas kebaikannya.
Sepatutnya penuntut ilmu memperbagus ada nya tatkala ia bersama gurunya. Hendaklah ia memuji Allah, jika ia berjumpa seseorang yang mengajarkannya, sebelumnya ia tidak tahu apa-apa.
Ketika Allah menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, Allah akan memfaqihkan agama padanya.

Doa ada 2:
1. Hadir (saat bermajelis)
2. Ghoib (paling afdhol, doakan saat tidak ada beliau misal: saat shalat, ⅓ malam terakhir, antara adzan dan iqomah).

Bukan berarti doa saat hadir tidak ikhlas, justru kadang diperlukan. Ini terdengar sederhana, tapi ini adab.
Penuntut ilmu terlihat ilmunya bermanfaat atau tidak dari adab. Kalau bertahun-tahun mengikuti kajian tapi masih: kasar, bakhil, tidak berkasih sayang, ghibah, fitnah, dusta. Berarti ilmunya tidak bermanfaat.
Penuntut ilmu itu mendoakan gurunya bukan hanya 1-2x, tapi sepanjang hidupnya.
Kalaulah bukan karena:
1. Allah
2. Kebaikan Guru kita, kita mungkin tidak bisa menjadi seperti sekarang ini.
Sudahkah kita mendoakan guru-guru kita dengan menyebut nama mereka? Agar Allah ampuni dosa-dosa mereka.

Adab#9 Penuntut Ilmu Itu Memuliakan Gurunya
Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah:
1. Memuliakan yang beruban dan muslim
2. Memuliakan Ahlu Qur’an
3. Memuliakan pemimpin yang adil
Penuntut ilmu tatkala memandang gurunya dengan pandangan penuh kemuliaan. Adab tidak hanya terlihat di lisan dan perbuatan, tapi juga pandangan mata.
Sebagian kaum Salaf, bila mereka hendak menuntut ilmu, mereka bersedekah dahulu. Kemudian mendoakan gurunya : ” Ya Allah tutupilah aib/kekurangan guruku dan janganlah Engkau cabut keberkahan ilmu”.

Karena sejatinya bila murid sudah mengetahui aib gurunya, itu ujian, apakah ia mempu menutupi aib guru atau tidak. Kalau menutupi aib guru berarti ilmunya bermanfaat.
Penuntut ilmu hendaklah meyakini gurunya mempunyai kedudukan yang tinggi.
Penuntut ilmu haruslah sadar bahwa gurunya punya kapasitas, sehingga bisa mengambil ilmu darinya.
Jangan membanding-bandingkan guru kita.

Anda mungkin menyukai

RENUNGAN SETELAH RAMADHAN

Kajian Masyaikh Rabu, 17 April 2024 20.13 وقفات بعد رمضان Renungan Setelah Ramadhan! 🎙 Bersama : Syaikh Dr.…

ADAB TATKALA MEMBACA AL QUR’AN

Adab tatkala Membaca Al Qur’an • Sejatinya kita sedang melakukan perdagangan kepada Allah, kita penjual, Allah yang membeli.…

URGENSI AKHLAKUL KARIMAH MENURUT PARA SALAF

Urgensi Akhlakul Karimah menurut Para Salaf • Seseorang dg akhlak baik bisa masuk surga, meskipun dia bukan seorang…

OBAT FUTUR DALAM MENUNTUT ILMU

🔰 𝐎𝐛𝐚𝐭 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐧𝐭𝐮𝐭 𝐈𝐥𝐦𝐮 Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh,…

NASIHAT DALAM MENUNTUT ILMU BAGI MUSLIMAH

NASIHAT DALAM MENUNTUT ILMU BAGI MUSLIMAH 📝 Pertanyaan: Mohon nasihatnya untuk kami kaum muslimah ustadz, agar semangat dalam…

NASEHAT UNTUK PARA PENGHAFAL AL-QUR’AN

بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم نصيحة لأهل القرآن NASEHAT UNTUK PARA PENGHAFAL AL-QUR'AN بقلم الدكتور: أيمن رشدي Ditulis oleh:…
×

Menu

Copyright 2021 Omah Buku Muslim
Toko Buku Online Terpercaya Sejak 2015

Developed by Web Project

Keranjang Belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko

Omah Buku Muslim

Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu

Lakukan pemesanan lewat WhatsApp

Silakan isi kolom dibawah ini untuk melakukan pemesanan produk, Biaya ongkos kirim akan di infokan melalui whatsapp