Toko Buku Online Terpercaya Sejak 2015
0
0

Mencintai & Membenci Karena Allah SWT

 

Jum’at, 15 Dzulhijjah 1443 H / 15 Juli 2022

Pemateri: Rikza Maulan, Lc, M.Ag

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (متفق عليه)

Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’ (Muttafaqun Alaih)

Takhrij Hadits :
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, Kitab Al-Iman, Bab Minal Iman An Yuhibba Li Akhihi Ma Yuhibbu Linfasihi, hadits no 12, juga oleh Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al-Iman, Bab Ad-Dalil Ala Anna Min Khisalil Iman An Yuhabba Li Akhihil Muslim, hadits no 64.

Hikmah Hadits :
1. Bahwa sesama muslim, kita harus saling mencintai dan menyayangi kerena Allah SWT. Artinya bahwa sesama muslim, yang memiliki aqidah yang sama, pedoman hidup yang sama, kiblat yang sama, nabi yang sama, sama-sama memiliki orientasi Lillahi Ta’ala, sama-sama menghindarkan diri dari larangan-larangan Allah SWT adalah besaudara yang harus saling mencintai karena Allah SWT. Bahkan hadits di atas menggambarkan bahwa “tidak beriman” seorang muslim hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

2. Para ulama berbeda pandangan dalam menerjemahkan “tidak beriman” ( لا يؤمن ) pada hadits di atas.

a. Sebagian berpandangan bahwa yang dimaksud adalah menafikan iman secara hakiki. Artinya seseorang yang tidak mencintai saudaranya sesama muslim maka ia tidak beriman (kafir).

b. Sebagian ulama lainnya mengemukakan bahwa yang dimaksud adalah perbuatan tersebut dapat mengantarkan pada kekufuran.

c. Sebagian berpandangan bahwa yang dimaksud adalah tidak sempurnanya iman seseorang, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

d. Sebagian ulama lainnya menjelaskan bahwa yang7 dimaksud adalah bahwa orang yang tidak mencintai saudaranya sesama muslim, maka ia sama seperti orang kafir.

Diantara empat pendapat di atas, pendapat yang ketiga merupakan pendapat yang rajih menurut jumhur ulama, yaitu tidak sempurnanya keimanan seseorang hingga ia mencintai saudaranya sesama muslim, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

3. Keutamaan mencintai karena Allah SWT :
Seorang muslim yang mencintai saudaranya sesama muslim, akan mendapatkan keutamaan yang besar dari Allah SWT, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Wajah orang-orang yang saling mencintai karena Allah SWT, kelak akan bersinar, hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW :

عَنْ عُمَرِ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ لأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلاَ شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمْ اْلأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللَّهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلاَ أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا فَوَاللَّهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ لَنُورٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لاَ يَخَافُونَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلاَ يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ) (رواه أبو داود)

Dari Umar bin Khatab ra, Rasulullah SAW mengatakan kepadaku, ‘sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah terdapat sekelompok orang yang mereka ini bukan para nabi dan bukan pula orang yang mati syahid, namun posisi mereka di sisi Allah membuat para nabi dan orang yang mati syahid menjadi iri. Para sahabat bertanya, beritahukan kepada kami, siapakah mereka itu ya Rasulullah ? Beliau menjawab, ‘mereka adalah sekelompok orang yang saling mencintai karena Allah SWT, meskipun diantara mereka tiada ikatan persaudaraan dan tiada pula kepentingan materi yang memotivasi mereka. Demi Allah, wajah mereka bercahaya, dan mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak takut manakala manusia takut, dan mereka tidak bersedih hati manakala manusia bersdih hati.’ Lalu Rasulullah SAW membacakan ayat ‘Sesungguhnya wali-wali Allah itu, mereka tidak takut dan tidak pula bersedih hati.” (HR. Abu Daud)

b. Orang-orang yang saling mencintai karena Allah, mereka tidak takut dan tidak bersedih hati, karena mereka memiliki ikhwah (baca ; saudara) yang senantiasa menolong, membantu, mendoakan dan memenuhi segala keperluannya. Hadits di atas menggambarkan seperti itu :

فَوَ اللَّهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ لَنُورٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لاَ يَخَافُونَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلاَ يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ) (رواه أبو داود)

Demi Allah, wajah mereka bercahaya, dan mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak takut manakala manusia takut, dan mereka tidak bersedih hati manakala manusia bersdih hati.’ Lalu Rasulullah SAW membacakan ayat ‘Sesungguhnya wali-wali Allah itu, mereka tidak takut dan tidak pula bersedih hati.” (HR. Abu Daud)

c. Akan mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana disabdakan beliau :

عَنْ سَلْمَانِ الْفَارِسِيّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا لَقِيَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ فَأَخَذَ بِيَدِهِ تَحَاتَتْ عَنْهُمَا ذُنُوْبُهُمَا كَمَا تَتَحَاتَّ الْوَرَقَةُ عَنِ الشَّجَرَةِ اْليَابِسَةِ فِيْ يَوْمٍ رِيْحٍ عَاصِفٍ، وَإِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا ذُنُوْبُهُمَا وَلَوْ كَانَ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
(رواه الطبراني في المعجم الكبير والبيهقي في شعب الإيمان )

Dari Salman al-Farisi ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya seorang muslim, apabila ia bertemu dengan saudaranya muslim yang lainnya, kemudian ia menjabat tangannya, maka akan berguguranlah dosa keduanya sebagaimana bergugurannya dedaunan dari sebuah pohon yang telah kering di hari angin bertiup sangat kencang. Atau kalau tidak, dosa keduanya akan diampuni, meskipun sebanyak buih di lautan.
(HR. Imam Tabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir VI/ 256, dan Imam Baihaqi dalam syu’ab al-Iman VI/ 437)

d. Kelak akan mendapatkan naungan Allah SWT di hari tiada naungan, kecuali naungan dari-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلاَلِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّي (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah berfirman pada hari kiamat. ‘Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku.? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka di hari tiada naungan selain naungan-Ku. (HR. Muslim)

e. Akan mendapatkan cinta Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ قَالَ هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لاَ غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah ra, bahwa seorang pemuda mengunjungi saudaranya di kota lain. Di tengah perjalanannya, Allah mengutuskan padanya seorang malaikat (yang menyamar). Ketika malaikat tiba padanya, berkata, ‘Wahai pemuda, engkau hendak kemana?’ Ia menjawab, ‘aku ingin bersilaturahim ke tempat saudaraku di kota ini.’ Malaikat bertanya lagi, ‘Apakah maksud kedatanganmu ada kepentingan duniawi yang ingin kau cari?’ Ia menjawab, ‘Tidak, selain hanya karena aku mencintainya karena Allah SWT.’ Kemudian malaikat berkata, ‘sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, diperintahkan untuk menyampaikan kepadamu bahwa Allah telah mencintaimu, sebagaimana kamu mencintai saudaramu tersebut. (HR. Muslim)

f. Akan dapat merasakan manisnya iman.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ (رواه البخاري)

Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘ada tiga hal, yang apabila ketiganya terdapat dalam diri seseorang, maka ia akan dapat merasakan manisnnya iman. (1) Lebih mencintai Allah dan rasul-Nya dari pada apapun selain keduanya. (2) Mencintai seseorang semata-mata hanya karena Allah SWT. (3) Tidak menyukai kembali pada kekafiran, sebagaimana ia benci jika dilemparkan ke dalam api neraka. (HR. Bukhari)

4. Ukhuwah dan saling mencintai karena Allah SWT, merupakan sesuatu yang terlahir dari keimanan yang mendalam, dan juga merupakan buah dari ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itulah, ulama mengatakan bahwa tidak ada iman tanpa ukhuwah, sebagaimana tidak ada ukhuwah tanpa adanya pondasi iman. Membenarkan hal tersebut, firman Allah SWT (QS. 49 : 10)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”

Wallahu A’lam

Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Anda mungkin menyukai

ADAB TATKALA MEMBACA AL QUR’AN

Adab tatkala Membaca Al Qur’an • Sejatinya kita sedang melakukan perdagangan kepada Allah, kita penjual, Allah yang membeli.…

URGENSI AKHLAKUL KARIMAH MENURUT PARA SALAF

Urgensi Akhlakul Karimah menurut Para Salaf • Seseorang dg akhlak baik bisa masuk surga, meskipun dia bukan seorang…

OBAT FUTUR DALAM MENUNTUT ILMU

🔰 𝐎𝐛𝐚𝐭 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐧𝐭𝐮𝐭 𝐈𝐥𝐦𝐮 Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh,…

NASIHAT DALAM MENUNTUT ILMU BAGI MUSLIMAH

NASIHAT DALAM MENUNTUT ILMU BAGI MUSLIMAH 📝 Pertanyaan: Mohon nasihatnya untuk kami kaum muslimah ustadz, agar semangat dalam…

NASEHAT UNTUK PARA PENGHAFAL AL-QUR’AN

بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم نصيحة لأهل القرآن NASEHAT UNTUK PARA PENGHAFAL AL-QUR'AN بقلم الدكتور: أيمن رشدي Ditulis oleh:…

APA YANG HARUS KU RISAUKAN ? SEMENTARA SEMUA URUSANKU MILIK ALLAH

﷽ APA YANG HARUS KU RISAUKAN ? SEMENTARA SEMUA URUSANKU MILIK ALLAH Tauhid dan keimanan itulah yang membawa…
×

Menu

Copyright 2021 Omah Buku Muslim
Toko Buku Online Terpercaya Sejak 2015

Developed by Web Project

Keranjang Belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko

Omah Buku Muslim

Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu

Lakukan pemesanan lewat WhatsApp

Silakan isi kolom dibawah ini untuk melakukan pemesanan produk, Biaya ongkos kirim akan di infokan melalui whatsapp