NASEHAT BAGI PENUNTUT ILMU AL QUR’AN
Faidah dari Dauroh Akbar : Nasehat Bagi Penuntut Ilmu(Al- Qur’an) – Syaikhah Ruqoyyah Al-Hausawy Hafizhahallah
Syaikhah membuka majelis dengan membacakan beberapa ayat, diantaranya :
Surat Yunus ayat 57-58
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٞ لِّمَا فِي ٱلصُّدُورِ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ ٥٧ قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٞ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ ٥٨
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah: Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
Surat Fathir ayat 32
ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ
Artinya: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang mendzholimi diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.”
Surat Al-Isra Ayat 9
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”
Aku wasiatkan wahai penuntut ilmu Al-Qur’an dan guru Al-Qur’an pada 10 perkara :
1. Ketika kita mempelajari Al-Qur’an, kita harus ingat bahwa orang yang mempelajari Al-Qur’an ia akan dimuliakan dan diangkat derajatnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا : مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)
Untuk menjadi keluarga Allah, maka kita harus jujur, dan harus benar-benar menghadap kepada Kitabullah, baik dalam menghafal, membaca, mengamalkannya. Hendaknya dalam hal itu semua, kita mengharapkan wajah Allah semata.
Adapun yang masih terbata-bata tetap semangat, dan jangan sedih. Karena orang yang terbata-bata akan mendapatkan 2 pahala.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka ia bersama para malaikat yang mulia (bersih dari maksiat) dan taat dalam kebaikan. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan ketika membacanya, maka baginya dua pahala.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, no. 4937)
2. Ikhlaskan niat sebelum, saat dan setelah beramal.
Menghadirkan niat adalah hal yang sangat penting dalam setiap amal. Ikhlas adalah rahasia atau kunci agar suatu amal itu terus berkesinambungan dan tidak terputus.
Maka, perhatikan niat kita, apakah kita belajar untuk Allah? Atau untuk mencari dunia? Atau untuk mendapatkan kedudukan di dunia?
3. Berdoa
Beliau mewasiatkan kita untuk, “Doa, doa kemudian doa.” Jangan merasa diri kita ini mampu, tapi rasakanlah bahwa kita sangat butuh dengan bantuan Allah. Mohon pertolongan Allah agar Allah bukakan pemahaman, minta agar Allah fasihkan lisan kita. Resapi kata Laa haulaa wa laa quwwata illa billah (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)
Mintalah pertolongan Allah, karena dengan doa terbukalah pintu-pintu yang tertutup.
Tanya diri, apakah kita sudah jujur(ikhlas) dalam melakukan sesuatu amal?
Jika Allah tau kejujuran niat ini, ketahuilah bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakanmu dan Allah akan wujudkan impianmu.
Luruskan niat, kuatkan tekad, dan jujur kepada Allah.
Doa akan mendekatkan mimpi-mimpi yang jauh.
4. Carilah teman-teman yang membantu kita dalam ketaatan.
Allah berfirman dalam Surat Al-Kahfi Ayat 28
وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا
Artinya: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”
Bersabarlah dengan teman yang shalihah, karena teman yang baik itu sangat membantu kita dalam ketaatan setelah izin Allah.
5. Kita harus berusaha untuk memahami Al-Qur’an.
Berdoalah agar Allah mudahkan kita bisa memahami Al-Qur’an.
Doa :
“Allahumarzuqni fahmal quran.” (yaa Allah mudahkan aku dalam memahami Al-Qur’an)
Berkata Hasan Al-Bashri Rahimahullah, “Carilah kelezatan dalam tiga hal; dalam shalat, dalam Al-Qur’an, dan dalam dzikir. Jika kalian menemukannya, maka lanjutkanlah dan bersukacitalah, namun jika kalian tidak menemukannya, maka ketahuilah bahwa pintumu tertutup.”
Perkara tadabbur bukan hanya dengan membaca. Tadabbur adalah kita berusaha memahami maksud dari suatu ayat.
Diantara hal yang membantu agar bisa tadabbur Al-Qur’an :
- Hendaklah kita khusyu’, hadirkan hati saat membaca Al-Qur’an, kemudian baca tafsir
- pahami secara umum mengenai surah yang kita baca, kandungan dari Surah ini secara umum berbicara tentang apa, karena hal tersebut akan membantu kita dalam tadabbur
- Cari tau kalimat ghoribah. Karena di dalam Al-Qur’an ada beberapa kalimat yang kita tidak bisa paham langsung.
- Jika masih tidak paham maka tanya ke ahli ilmu.
- Membaca dengan tartil, jangan tergesa-gesa, karena bacaan dengan pemaknaan akan dapat membantu dalam menghadirkan hati dan memaknai ayat perayat.
Dan setelah itu, kau akan mendapatkan pengaruh baik setelah membaca Al-Qur’an. Jika masih belum dapat, maka ulangi lagi smpe kita merasakan pengaruhnya.
Jangan lewatkan satu ayat, kecuali saat kita membacanya kita sudah pahami maknanya.
Paham akan makna sangat membantu dalam mentadabburi Al-Qur’an.
Dan selayaknya, ketika kita melewati ayat tentang adzab minta agar dijauhkan dari adzab tersebut, dan ketika kita melewati ayat tentang surga minta agar dimasukkan ke dalam surga, ketika melewati ayat tentang pengagungan terhadap Allah maka kita agungkan dan besarkan Allah, ketika melewati ayat tentang pensucian terhadap Allah, maka kita sucikan Allah, kita bertasbih.
6. Belajar dengan guru yang mutqin.
Jangan hanya mencukupkan dengan mendengar. Sehingga ada guru yang memperbaiki bacaan kita, agar kita mengetahui mana yang perlu diperbaiki dari kesalahan kita.
7. Perlahan-lahan dalam belajar dan mengatur semangat kita agar stabil.
Barangsiapa yang mau belajar Al-Qur’an, jangan melihat pada waktu, sadarilah bahwa kita dalam kenikmatan yang besar, jangan tergesa-gesa. Tidak ada yang bisa mendekatkan diri kepada Allah seperti saat kau bersama Al-Qur’an.
Begitu juga jika ingin hafalannya kuat, jangan tergesa-gesa. Jalannya Al-Qur’an itu butuh sabar, sabar dan sabar. Dengan sabar, Allah akan membukakan pemahaman untukmu dan kemudahan dalam menghafal biidznillah.
Dalam belajar, fokuslah dengan 1 tempat, sampai engkau mutqin. Jangan semua kelas diikuti. Perlahan dalam belajar, jangan ingin dapat ilmu langsung sekaligus.
Ketika kamu ikut semua kelas, kapan dirimu punya waktu untuk tadrib? Ketika terlalu banyak ikut kegiatan, dan terlalu memaksakan kemampuan kita, maka dikhawatirkan kita akan futur, karena kita kesusahan sendiri.
Latihan, latihan dan latihan.
Tidak ada yang membedakan antara orang yang fasih dengan yang tidak, kecuali dengan melatih rahangnya.
Terus latihan, jangan putus asa. Khususkan waktu untuk tadrib.
8. Mendengarkan rekaman syaikh atau ustadzah yang mutqin sangat penting. Sehingga kita tau cara membaca dengan tepat, juga kita tau wazn dari suatu kata, dan kita bisa mengambil faidah bagaimana cara kita menghadirkan makna di suatu ayat saat ustadzah membaca. Dengarkan kemudian latihan. Bahkan Syaikhah Ruqoyyah mendengarkan tilawah beliau sendiri untuk belajar.
9. Berhati-hatilah dari ‘ujub(berbangga diri).
Jadikanlah amal baikmu sebagai rahasia.
Syaitan tidak akan membiarkan kita, maka luruskan niat. Jangan sampai kita sudah capek belajar, bahkan mengeluarkan biaya, tapi terhapus amalnya karena ‘ujub, atau niatnya ingin dipuji orang.
10. Jangan putus asa, kelak kita akan sampai pada tujuan insyaallah.
Jika kita sudah tadrib(latihan) tapi masih belum bisa, tetap bersabar jangan putus asa.
Jangan biarkan syaitan masuk untuk menghalangimu dalam belajar.
Faidah tambahan dari Syaikhah :
➡️Syaikh Ibrohim Al-Akhdar hafizhahullah berkata, “Orang yang tidak memberi tempo huruf bertasydid dalam surat Al-Fatihah dalam sholat, maka sholatnya batal.” Karena huruf bertasydid itu aslinya terdiri dari 2 huruf. Jadi kita harus menyempurnakan zaman/tempo 2 huruf tersebut dengan baik.
Wallahua’alam bisshowab,
Silahkan disebarluaskan sehingga manfaatnya lebih tersebar.