NIKMAT SEJATI SEORANG WANITA MUSLIMAH

𝐍𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐣𝐚𝐭𝐢 𝐒𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐖𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐌𝐮𝐬𝐥𝐢𝐦𝐚𝐡
(Sebuah renungan untukku dan untukmu wahai sahabatku fillah…)

Sungguh, kenikmatan tertinggi bagi seorang wanita bukanlah saat ia menginjakkan kaki di kemewahan dunia, bukan pula ketika ia dielu-elukan dalam pergaulan atau dikenang karena pencapaian duniawinya.
Tapi justru ketika ia bisa berlindung dalam naungan rumah yang meneduhkan dan menjadi muallimah untuk para menuntut ilmu diatas Al-Qur’an dan as-sunnah dengan pemahaman para salaful ummah.

Rumah baginya menjadi tempat ia beribadah dengan bebas, menuntut ilmu dengan tenang, bermurojaah dengan hati yang lapang, mendidik generasi dengan cinta, dan tetap teguh dalam perannya sebagai seorang ibu dan pendidik umat, adapun udzurnya keluar dari rumahnya adalah dengan bersama atau dengan izin mahromnya dan menuju tempat yang membolehkan baginya berada, seperlunya.

Imam Al-Albani رحمه الله berkata:
“أعظم نعمة للمرأة أن تكون صالحة مستقرة في بيتها، تعبد الله وتربي أولادها على التوحيد والسنة.”
“Nikmat terbesar bagi seorang wanita adalah ketika ia shalihah dan tenang di rumahnya, beribadah kepada Allah dan mendidik anak-anaknya di atas tauhid dan sunnah.”

Bukan rumah megah yang ia kejar, bukan harta yang banyak yang menjadi tujuannya.
Sebab hati yang dipenuhi ilmu dan mahabbatullah, jauh lebih menenangkan daripada kemewahan dan banyaknya teman bergaul.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
«الدنيا متاع، وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة»
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(HR. Muslim)

إن حقيقة المرأة هي حفظ نفسها بحجابها، وأعظم حجاب لها هو بيتها
“Sesungguhnya, hakikat wanita adalah menjaga diri dengan hijabnya. Dan hijab terbesar baginya adalah rumahnya.”

Di rumahnya, ia adalah cinta yang menjadi tiang keteduhan.
Di sanalah ia kuat, menundukkan hawa nafsu, meneguhkan iman, dan mencetak generasi yang mengenal Rabbnya.

Syaikh Shalih Al-Fauzan حفظه الله berkata:
“القرار في البيوت من أعظم أسباب حفظ المرأة وصيانتها، وهو امتثال لأمر الله تعالى.”
“Diam di rumah termasuk sebab terbesar untuk menjaga dan melindungi wanita, dan itu merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah.”

𝐖𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡𝐢 𝐲𝐚 𝐠𝐡𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐭𝐲…
Tak ada kenikmatan yang melebihi duduk bersama mushaf dan kitabmu, bersama anak-anak dan sesama penuntut ilmu.
Bersama mereka, hatinya menjadi damai, pikirannya dituntun ilmu, dan waktunya diisi dengan kebaikan.

Ia tak silau oleh sorotan dunia.
Ia tak mau namanya disebut.
Ia tak merasa terhina dengan sedikitnya yang mengenal.
Ia lebih bahagia bersama rumahnya, suami dan anak-anaknya, dan tempatnya membagi ilmunya.
Ia sadar, apa yang dititipkan Allah padanya jauh lebih berharga daripada sebutan-sebutan dunia.
Ia adalah madrasah pertama.
Ia adalah penjaga benteng akidah.
Ia adalah sakinah yang menghiasi rumah-rumah kaum muslimin.

Wahai sahabatku al-karimah…
Jangan remehkan peranmu hanya karena dunia tidak mengenalmu.
Jangan tinggalkan rumahmu hanya demi kebanggaan sesaat, kebahagiaan menipu.
Di rumahmu, ada kemuliaan.
Di sujud dan ilmumu, ada kebahagiaan.

قال الإمام ابن القيم رحمه الله:
“المرأة بيتها مسجدها، وسترها عباءتها، وزينتها حياؤها.”
“Masjid bagi wanita adalah rumahnya, hijabnya adalah jubahnya, dan perhiasan terbaiknya adalah rasa malunya.”

Semoga Allah menjadikan kita wanita-wanita yang qana’ah, kuat di atas ilmu dan ibadah, mulia dalam diam dan taat, dan menjadi sebab terbentuknya generasi yang bertauhid dan bersunnah.

اللهم اجعلنا من القانتات، الصابرات، المربيات، المخلصات، وبارك لنا في بيوتنا وأولادنا وأعمارنا

✍️ أختكن، الطائفة المنصورة
https://www.facebook.com/share/16fUaUK5sg/?mibextid=wwXIfr