TADABBUR (HUKUM, ADAB DAN DAMPAKNYA)
Tadabbur (Hukum, Adab, dan Dampaknya) oleh Ustadzah Najah Sungkar hafidzahallahu ta’ala
Kamis, 13 Juni 2024
09.19
• Allah memuji orang yang bertadabur Al Qur’an dan terpengaruh dengannya. Itu sifat hamba yang khusyuk.
• QS Al Anfal 2-4 “Hanya orang-orang yang beriman, apabila disebut nama Alah bergetar dan hatinya. Dan apabila dibacakan ayat-ayatnya bertambah imannya. Dan mereka itu orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah. Yaitu orang-orang yang menegakkan shalat dan menginfaqkan yang kami rezekikan ke mereka. Mereka itulah orang-orang yang beriman. Bagi mereka derajat yang tinggi di sisi Allah, ampunan dan diberikan rezeki yang mulia.”
• Memberikan pendengaran sepenuhnya kepada Al Qur’an dan menghadirkan hati.
• QS An Nisa 82 & QS Muhammad 24
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran…
• QS Al Mukminun 68
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami),…
• QS Al Furqon 30
Artinya: Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan”.
• QS Shod 29
Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
• Al Qurtubi telah menyimpulkan agar mereka mentadabburi ayat-ayat Nya. Menunjukkan kewajiban mentadabburi Al Qur’an.
• Asy Syauqani mengatakan kewajiban mentadabburi Al Qur’an agar maknanya dapat diketahui.
• Mentadabburi sesuatu tanpa memahami maknanya, tidak mungkin.
• Az Zarkasyi mengatakan Al Qur’an tidak diturunkan kecuali agar dipahami. Agar Al Qur’an diajarkan dan dipahami. Allah menyerukan hal itu untuk orang-orang yang berakal. Tadabbur, tafakur dan beramal.
• Kebanyakan muslimin saat ini mencukupkan dengan membaca, mengulang, menyuarakan dengan langgam, memanjang Al Qur’an tanpa diketahui maknanya. Namun lupa untuk bertadabur.
• Sebab-sebab mengabaikan pentadabburan Qur’an :
1. Terus menerus melakukan dosa (hati, pendengaran, lisan, penglihatan)
Berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram akan mengurangi kemampuan mentadabburi Al Qur’an.
QS Fushilat 5
Artinya: Mereka berkata: “Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)”.
Pengaruh dosa pada hati seperti pengaruh penyakit pada badan. Dan hati yang sakit tidak bisa mengambil makanan yang menjadi sumbernya.
QS Al Mutafifin 15
Artinya: Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
QS Al A’raf 146
Artinya: Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
Sufyan bin Uyainah mengatakan terkait ayat tsb: Allah akan mencabut kemampuan bertadabur/pemahaman bagi golongan tsb. Pemahaman adalah cahaya, jika noda kemaksiatan masuk, maka cahaya akan pergi. Termasuk penghalang terbesar dalam memahami Al Qur’an adalah ketergantungan syahwat dunia Dan bid’ah.
2. Ketersibukan hati kita
Tidak akan terpengaruh sebab bercabangnya hati, jauh dan tersibukkan dengan yang lain. Ibnu Qoyyim berkata: Maka jika pemberi pengaruh tempat ada (Al Qur’an), tempat penerima juga ada (hati yang bersih), syaratnya pun terpenuhi (memberikan perhatian), penghalang telah tiada (kelalaian dan ketersibukan) maka terjadilah pengaruh tsb dan meresapi.
3. Ketidaktahuan terhadap bahasa Arab
QS Asy – Syu’ara 192-195
Artinya: Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa Arab yang jelas.
QS Yusuf 2
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
QS Fushilat 3
Artinya: Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
Tafsir terbagi 4 sisi:
• Sisi yang diketahui maknanya
• Sisi yang tidak diketahui maknanya
• Sisi yang diketahui hanya oleh ulama
• Sisi yang hanya diketahui Allah
Belajar bahasa Arab menurut beberapa ulama adalah Fardhu Kifayah.
Tujuan utama belajar bahasa Arab adalah memahami Kalamullah.
4. Sikap mencukupkan diri dengan membaca dan menganggap tadabur hanya untuk ulama karena ia merasa khawatir mengatakan sesuatu yang tidak diketahui tentang Allah.
Di antara tipu daya setan adalah membuat kita merasa demikian, mencukupkan diri dengan membaca lafadz Al Qur’an saja.
5. Mengabaikan kitab-kitab Tafsir
6. Sibuk dengan banyak membaca Al Qur’an dan mengkhatamkan Al Qur’an berkali-kali namun terlalu cepat dan tidak bertadabur dan tidak perhatian terhadap makna ayat