Beranda » Blog » Tidak ada Keputusan Allah yang Lepas dari Hikmah

Tidak ada Keputusan Allah yang Lepas dari Hikmah

Tidak ada Keputusan Allah yang Lepas dari Hikmah, Sebagai Ayat Kauniyah.
Semua keputusan Allah itu berada dalam panorama yang indah, hanya saja mungkin keterbatasan mata kita yang tidak mampu melihat dengan bijaksana.

Begitupun Ujian.
Allah mengirimkan ujian, agar kita tidak mencintai dunia secara berlebihan. Karena jika tak ada ujian, sudah pasti kita menumpahkan cinta sebanyak-banyaknya pada dunia.
Ingat kata imam Ibnul Qayyim Al Jauzi, “Apapun yang dicintai secara berlebihan, niscaya akan menjadi sebuah ujian”.

Allah Maha cemburu jika hamba-Nya mencintai sesuatu yang ada di dunia melebihi cinta kepada-Nya.
Sebagaimana Allah cemburu pada nabi Yaqub yang mencintai Yusuf secara berlebihan, maka Ia jauhkan Yusuf dari diri Yaqub.
Allah cemburu terhadap cinta nabi Ibrahim pada Ismail, maka diperintahkanlah Ibrahim untuk menyembelih anaknya.
Allah ingin agar cinta kepada-Nya bulat dan utuh, berada dalam bingkai tauhid.

Ya ayyatuhan nafsul muthmainnah..
Hai jiwa-jiwa yang tenang. Tenang seperti apa?
Tenang dalam pikiran, tidak melawan perintah Allah, tenang dalam menjalani ketetapan-Nya. Tenang dalam kesendirian, meski besar peluang dalam berbuat kemaksiatan.

Satu yang perlu kita pahami, Allah kirimkan ujian bukan untuk menyakiti, karena sejatinya Allah lebih mencintai kita dari diri kita sendiri.
Allah tidak pernah mengambil melainkan mengganti, meski dalam bentuk hikmah.

Coba bayangan, jika tak ada ujian. Maka bisa jadi hati kita bengkak dengan takabbur dan kesombongan.
Terkadang tak ada yang memancing doa dan tawakal selain datangnya ujian. Telapak tangan yang tengadah, menjadi andalan ketika tertimpa musibah.
Allah Maha tau, bahwa istighfar kita mungkin kurang banyak, taubat kita mungkin kurang jujur, maka Allah hadirkan ujian dan musibah untuk meringankan kita dari dosa-dosa.

Level tertinggi pada ridho Allah adalah orang yang bersyukur ketika tertimpa ujian. Orang pada level ini tidak lagi disibukkan oleh ujiannya, melainkan hikmahnya.
Seandainya kita tidak melihat ujian itu dengan pandangan musuh, melainkan kasih sayang, maka ujian tidak lagi terasa menyakitkan. Sebaliknya, ketika musibah kita hubungkan dengan sebab selain Allah, niscaya ia semakin berat dan menyiksa.

Yakinlah, musibah yang membuat kita menyebut nama Allah, jauh lebih baik dari nikmat yang melalaikan kita dari mengingat Allah.
Karenanya, mari kembalikan semua pada Allah. Hentikan memupuk andaikata dan prasangka, yang membuka pintu syaiton dan akan hanya merugikan kita.

*Faedah kajian bersama ustadz Syariful Mahya Lubis Hafidzahullah, malam ini di masjid Mu’adz bin Jabal Kendari.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko
×

Omah Buku Muslim

Selamat datang di Toko Kami. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu